Klasifikasi Organisme Prokariotik

Klasifikasi Organisme Prokariotik | Kitab SMA -  Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Carl Woese yang mengacu pada analisis variasi RNAr organisme prokariotik ini secara fundamental dipisahkan menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

Klasifikasi Organisme Prokariotik


1. Archaebacteria 

A. Karakteristik yang dimilik oleh Archaebacteria antara lain:
  • Sel penyusun tubuhnya bertipe prokariotik;
  • Memiliki simpleRNA polymerase;
  • Dinding sel bukan dari peptidoglikan;
  • Tidak memiliki membran nukleus dan tidak memiliki organel sel;
  • ARNt nya berupa metionin;
  • Sensitive terhadap toksin dipteri.
B. Berdasarkan habitatnya Archaaebacteria dikelompokkanmenjadi 3
yaitu kelompok methanogen, halofit ekstrim (suka garam) dan termo asidofil (suka panas dan asam).

1. Methanogen
Methanogen ini hidupnya bersifat anaerob atau tidak memerlukan oksigen dan heterotrof, dapat menghasilkan methan (CH4), tempat hidupnya di lumpur, rawa-rawa, saluran pencernaan anai-anai (rayap), saluran pencernaan sapi, saluran pencernaan manusia dan lain-lain.
Contoh:
– Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pektin
– Ruminococcus albus, organisme ini mampu menghidrolisis selulosa
– Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.
– Methanococcus janashii, penghasil gas methane

2. Halofit ekstrim
Sebagian besar mikroorganisme ini bersifat aerob heterotrof meskipun ada yang bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen yang dimilikinya berupa bakteriorodopsin. Habitat pada lingkungan berkadar garam tinggi, seperti di danau Great Salt (danau garam), Laut Mati, atau di dalam makanan yang bergaram.

3. Thermo asidofil
Archaebacteria merupakan organisme uniseluler, tak berklorofilprokariot, hidup pada lingkungan yang ekstrim Thermoasidofil merupakan mikroorganisme kemoautotrof yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber energi. Hidup di lingkungan panas (60 – 80)o C dan pH 2 – 4, habitat di sumber air panas seperti Sulfolobus di taman nasional Yellow stone atau kawah gunung berapi di dasar laut.


2. Eubacteria

Eubakteria disebut juga bakteri sejati, sama dengan archaebacteria yang bersifat prokariotik.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri ini antara lain:
  • Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan
  • Telah mempunyai organel sel berupa ribosom yang mengandung satu jenis ARN polymerase
  • Membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan ester
  • Sel bakteri memiliki kemampuan untuk mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya, lendir ini jika terakumulasi akan dapat membentuk kapsul dan kapsul inilah sebagai pelindung untuk mempertahankan diri jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan baginya. Bakteri yang berkapsul biasanya lebih patogen dari pada yang tidak memiliki kapsul
  • Sitoplasma bakteri terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, ion organik, kromatofora, juga terdapat organel sel kecilkecil yang disebut ribosom dan asam nukleat 
Sebagai penyusun ADN dan ARN Bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
  • Berdasarkan cara memperoleh makanan, yaitu autotrof dan juga yang heterotrof.
  • Berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
  • Berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak berupa flagel ada juga yang tidak berflagel.
  • Pengelompokan berdasarkan bentuknya ada yang berbentuk batang, bola, dan spiral.